KOMPETENSI GURU SMA ISLAM ASSYAFI’IYAH 02 JATIWARINGIN

A. PENDAHULUAN
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, pemerintah melalui Departemen pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) khususnya terus melakukan berbagai upaya perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan. Salah satu upaya yang sudah dan sedang dilakukan, yaitu berkaitan dengan faktor guru. Lahirnya Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru, pada dasarnya merupakan kebijakan pemerintah yang didalamnya memuat usaha pemerintah untuk menata dan memperbaiki mutu guru di Indonesia.
Kompetensi guru merupakan kebutuhan yang amat mendasar dalam upaya mewujudkan pengelolaan pendidikan yang bermutu. Dalam proses belajar mengajar di SMA, guru memegang peranan yang sangat penting dan sangat menentukan prestasi belajar para siswanya. Kemajuan teknologi yang pada saat ini telah merambah ke berbagai sekolah tidak akan pernah bisa menggantikan guru secara utuh, karena ada peran-peran tertentu yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.
Maka dari itu, penulis akan membahas aspek guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru khususnya di sekolah SMA Islam Assyafi’iyah 02 Jatiwaringin. Dan pembahasan ini belum ada yang menyinggung tentang kompetensi guru dalam mata kuliah Perkembangan Kontemporer Pesantren dan Madrasah ini.

B. PEMBAHASAN
1. Kompetensi Guru
Menurut Muhibbin Syah, “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan berwenang, atau memenuhui syarat menurut ketentuan hukum. Selanjutnya masih menurut Muhibbin Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.
Guru sebagai pendidik ataupun sebagai pengajar merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Tugas guru yang utama adalah memberikan pengetahuan (cognitive), sikap/nilai (affective), dan keterampilan (psychometer) kepada anak didik. Tugas guru di lapangan pengajaran berperanan juga sebagai pembimbing proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian tugas dan peranan guru adalah mengajar dan mendidik.
Adlan mengemukakan bahwa dalam menjalankan kewenangan profesionalnya, kompetensi guru dibagi dalam tiga bagian yaitu: (1) kompetensi kognitif, yaitu kemampuan dalam bidang intelektual, seperti pengetahuan tentang belajar mengajar, dan tingkah laku individu, (2) Kompetensi afektif, yaitu kesiapan dan kemampuan guru dalam berbagai hal yang berkaitan dengan tugas profesinya, seperti menghargai pekerjaannya, mencintai mata pelajaran yang dibinanya, dan (3) kompetensi perilaku, yaitu kemampuan dalam berperilaku, seperti membimbing dan menilai.
Sedangkan Sudjana mengemukakan empat kompetensi guru; (1) mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, (2) mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya, (3) mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang dibinanya, dan (4) mempunyai keterampilan teknik mengajar.
Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan (be able to do) seseorang dalam suatu pekerjaan, berupa kegiatan, perilaku dan hasil yang seyogyanya dapat ditampilkan atau ditunjukkan.
Mengacu pada pengertian kompetensi di atas, maka dalam hal ini kompetensi guru dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang seyogyanya dapat dilakukan seseorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, berperilaku maupun hasil yang dapat ditunjukkan.
Lebih jauh, Raka Joni sebagaimana dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam mengemukakan tiga jenis kompetensi guru, yaitu :
a. Kompetensi profesional; memiliki pengetahuan yang luas dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya.
b. Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi, baik dengan siswa, sesama guru, maupun masyarakat luas.
c. Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yang mantap dan patut diteladani. Dengan demikian, seorang guru akan mampu menjadi seorang pemimpin yang menjalankan peran : ing ngarso sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani
Sementara itu, dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, yaitu :
a. Kompetensi pedagogik, yaitu merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis; (f) evaluasi hasil belajar; dan (g) pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
b. Kompetensi kepribadian, yaitu merupakan kemampuan kepribadian yang: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e) berwibawa; (f) berakhlak mulia; (g) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat; (h) mengevaluasi kinerja sendiri; dan (i) mengembangkan diri secara berkelanjutan.
c. Kompetensi sosial, yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
d. Kompetensi profesional, merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meliputi: (a) konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari; dan (e) kompetisi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional.
Sebagai pembanding, dari National Board for Profesional Teaching Skill telah merumuskan standar kompetensi bagi guru di Amerika, yang menjadi dasar bagi guru untuk mendapatkan sertifikasi guru, dengan rumusan What Teachers Should Know and Be Able to Do, didalamnya terdiri dari lima proposisi utama, yaitu:
a. Teachers are Committed to Students and Their Learning yang mencakup : (a) penghargaan guru terhadap perbedaan individual siswa, (b) pemahaman guru tentang perkembangan belajar siswa, (c) perlakuan guru terhadap seluruh siswa secara adil, dan (d) misi guru dalam memperluas cakrawala berfikir siswa.
b. Teachers Know the Subjects They Teach and How to Teach Those Subjects to Students mencakup : (a) apresiasi guru tentang pemahaman materi mata pelajaran untuk dikreasikan, disusun dan dihubungkan dengan mata pelajaran lain, (b) kemampuan guru untuk menyampaikan materi pelajaran (c) mengembangkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dengan berbagai cara (multiple path).
c. Teachers are Responsible for Managing and Monitoring Student Learning mencakup: (a) penggunaan berbagai metode dalam pencapaian tujuan pembelajaran, (b) menyusun proses pembelajaran dalam berbagai setting kelompok (group setting), kemampuan untuk memberikan ganjaran (reward) atas keberhasilan siswa, (c) menilai kemajuan siswa secara teratur, dan (d) kesadaran akan tujuan utama pembelajaran.
d. Teachers Think Systematically About Their Practice and Learn from Experience mencakup: (a) Guru secara terus menerus menguji diri untuk memilih keputusan-keputusan terbaik, (b) guru meminta saran dari pihak lain dan melakukan berbagai riset tentang pendidikan untuk meningkatkan praktek pembelajaran.
e. Teachers are Members of Learning Communities mencakup : (a) guru memberikan kontribusi terhadap efektivitas sekolah melalui kolaborasi dengan kalangan profesional lainnya, (b) guru bekerja sama dengan tua orang siswa, (c) guru dapat menarik keuntungan dari berbagai sumber daya masyarakat.
Secara esensial, ketiga pendapat di atas tidak menunjukkan adanya perbedaan yang prinsipil. Letak perbedaannya hanya pada cara pengelompokkannya. Isi rincian kompetensi pedagodik yang disampaikan oleh Depdiknas, menurut Raka Joni sudah teramu dalam kompetensi profesional. Sementara dari NBPTS tidak mengenal adanya pengelompokan jenis kompetensi, tetapi langsung memaparkan tentang aspek-aspek kemampuan yang seyogyanya dikuasai guru.
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, peran dan tanggung jawab guru pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut guru untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Guru di masa mendatang tidak lagi menjadi satu-satunya orang yang paling well informed terhadap berbagai informasi dan pengetahuan yang sedang berkembang dan berinteraksi dengan manusia di jagat raya ini. Di masa depan, guru bukan satu-satunya orang yang lebih pandai di tengah-tengah siswanya. Jika guru tidak memahami mekanisme dan pola penyebaran informasi yang demikian cepat, ia akan terpuruk secara profesional. Kalau hal ini terjadi, ia akan kehilangan kepercayaan baik dari siswa, orang tua maupun masyarakat. Untuk menghadapi tantangan profesionalitas tersebut, guru perlu berfikir secara antisipatif dan proaktif. Artinya, guru harus melakukan pembaruan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya secara terus menerus.
Di samping itu, guru masa depan harus paham penelitian guna mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya, sehingga dengan dukungan hasil penelitian guru tidak terjebak pada praktek pembelajaran yang menurut asumsi mereka sudah efektif, namum kenyataannya justru mematikan kreativitas para siswanya. Begitu juga, dengan dukungan hasil penelitian yang mutakhir memungkinkan guru untuk melakukan pembelajaran yang bervariasi dari tahun ke tahun, disesuaikan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berlangsung.
2. SMA Islam Assyafi’iyah 02 Jatiwaringin
a. Profil Sekolah
SMA Islam Assyafi’iyah 02 yang terletak di daerah Jatiwaringin Pondok Gede Bekasi seluas + 4000 m2, merupakan salah satu lembaga dari banyaknya lembaga pendidikan Islam yang didirikan oleh KH. Abdullah Syafi’i . Beliau mendirikan lembaga SMA Islam Assyafi’iyah 02 ini pada tahun 1976 di lingkungan Pesantren Putra Assyafi’iyah untuk siswa/siswi non santri.
Sejak didirikan sampai sekarang, sekolah tersebut dipimpin oleh empat kepala sekolah. Yang pertama (alm.) Nashori (1976-1982), yang kedua Supardi (1982-2004), yang ketiga Kiagus Ahmad Haidar (2004-2007), dan yang keempat Adit Rahwandi (2007-sekarang).
Di bawah kepemimpinan Adit Rahwandi, sekolah ini mulai belajar pada jam 07.00 sampai dengan 15.05 wib selama 5 hari yaitu senin, selasa, rabu, kamis, jumat dan 1 hari khusus kegiatan ekstra kurikuler yaitu hari sabtu terdiri dari kegiatan :
a. olah raga (basket, futsal)
b. bahasa arab
c. bahasa mandarin
d. bahasa jepang
e. bahasa inggris
f. marawis
g. group band
h. pencinta alam
i. pendalaman al-qur'an
j. teater/seni
b. Keadaan Siswa SMA Islam Assyafi’iyah 02 Jatiwaringin
Jumlah siswa SMA Islam Assyafi’iyah 02 Jatiwaringin dalam tiga tahun terakhir sebagai berikut:
No. Tahun Ajaran Jumlah Siswa
1. 2006/2007 375
2. 2007/2008 350
3. 2008/2009 350
Adapun prosentase siswa yang lulus mengikuti Ujian Akhir Nasional dalam tiga tahun terakhir sebagai berikut :
No. Tahun Ajaran Jumlah Siswa
1. 2005/2006 100 %
2. 2006/2007 100 %
3. 2007/2008 32 %

Struktur Organisasi SMA Islam Assyafi’iyah 02 Jatiwaringin
Kepala sekolah : Drs. Adit Rahwandi
Wakabid. Kesiswaan : Dra. Hj. Rahmah
Wakabid. Kurikulum : Drs. Rubimin
Kepala Tata Usaha : Hanafi Sukanta
BP : Dra. Mas’udah
Nurjanati, S.Pd
Wali Kelas
Kelas X.1 : Saparin, S.Pd
Kelas X.2 : Keuis Teni, S.Pd
Kelas X.3 : Nurhajjah, S.Pd
Kelas XI IPA 1 : Fadlan Jani, ST
Kelas XI IPA 2 : Hj. Humaidah, S.Ag
Kelas XI IPS 1 : Anshari Rohimi, S.Ag
Kelas XI IPS 2 : Ernilis, SH
Kelas XII IPA 1 : Drs. H. Asmat Abu Hasan
Kelas XII IPA 2 : Rahmat Amin, S.Pd
Kelas XII IPS 1 : Dra. Risnawati
Kelas XII IPS 2 : Dra. Susilowati
3. Kompetensi Guru SMA Islam Assyafi’iyah 02
Penulis telah melakukan observasi melalui pengumpulan kuesioner dengan data kualitatif. Penulis melakukan uji kompetensi kepada 31 guru SMA Islam Assyafi’iyah 02 Jatiwaringin sebanyak 70 soal (terlampir) dengan memakai ukuran standar Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, dengan bobot masing-masing soal sebagai berikut: Kompetensi Pedagogik 28 soal (40%), Kompetensi Kepribadian 9 soal (13%), Kompetensi Sosial 13 soal (18,5%), dan Kompetensi Profesional 20 soal (28,5%).
Penulis menemukan bahwa kompetensi guru SMA Islam Assyafi’iyah 02 dominannya adalah kompetensi kepribadian (dengan menjawab 7-9 soal yang benar) dan kompetensi sosial (dengan menjawab 10-13 soal yang benar). Sedangkan kompetensi pedagogik (dengan menjawab 12-28 soal yang benar) dan kompetensi profesional (dengan menjawab 11-16 soal yang benar) masih kurang. Dari jumlah guru keseluruhan berjumlah 31 orang, hanya 6 orang yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pengembangan kurikulum/silabus, perancangan pembelajaran dan evaluasi yang terdapat dalam kompetensi pedagogik. Itu pun karena barangkali mereka adalah guru negeri atau yang telah melakukan pendidikan dan pelatihan.
Adapun data dari koresponden dapat dilihat melalui tabel berikut :
Koresponden Jumlah soal yang dijawab benar oleh Koresponden Total soal yang dijawab benar
KP KK KS Kpro
1 19 8 13 15 55
2 18 7 13 14 52
3 28 8 13 16 65
4 18 8 11 13 50
5 17 8 12 13 50
6 16 8 12 14 50
7 16 7 11 14 48
8 27 7 10 14 58
9 18 7 11 15 51
10 18 7 11 16 52
11 17 7 12 14 50
12 17 7 12 14 50
13 15 7 12 14 48
14 17 7 12 14 50
15 28 8 11 12 59
16 15 8 11 14 48
17 15 8 11 12 46
18 14 8 11 12 45
19 14 8 10 11 43
20 15 9 10 14 48
21 28 9 10 14 61
22 14 9 13 14 50
23 27 9 13 13 62
24 14 9 13 13 49
25 14 9 12 13 48
26 14 9 12 13 48
27 27 9 12 12 60
28 13 8 10 15 46
29 13 8 11 12 44
30 12 7 11 14 44
31 12 7 10 14 43
Catatan :

KP = Kompetensi Pedagogik KK = Kompetensi Kepribadian
KS = Kompetensi Sosial KPro = Kompetensi Profesional
Penulis juga menemukan ada 3 orang guru mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi akademiknya. Yaitu sarjana (S1) Tehnik mengajar Olahraga, sarjana (S1) Biologi mengajar Matematika, dan sarjana (S1) Matematika mengajar Kesenian.
Melalui uji kompetensi ini, penulis telah memberikan saran kepada kepala sekolah, bahwa diperlukannya pelatihan untuk guru-guru SMA Islam Assyafi’iyah 02 dengan mengikuti standar yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional.

C. KESIMPULAN
Sekolah sebagai institusi pendidikan membutuhkan guru yang tidak hanya berfungsi sebagai pengajar yang mengajarkan mata pelajaran tertentu kepada peserta didiknya tetapi juga sebagai pendidik yang memberikan bekal pengetahuan kepada siswanya mengenai etika, kemampuan untuk survive dalam hidup, moral, empati, dan sebagainya.
Uji kompetensi guru sangat diperlukan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru menjalankan perannya sebagai pengajar sekaligus pendidik adalah salah satu faktor penting yang perlu dilakukan. Namun hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah sejauh mana hasil uji komptensi ini akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses belajar mengajar di sekolah serta output yang dihasilkan, dalam hal ini peningkatan kualitas kemampuan siswa dalam mata pelajaran yang diajarkan. Apakah siswa yang menjadi subjek utama dalam pendidikan dapat merasakan langsung pengaruh dari hasil uji kompetensi tersebut atau tidak.
Jika uji kompetensi dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru yang bersangkutan, maka saya kira hasil uji kompetensi tersebut tidak akan memberikan pengaruh yang signifikan jika tidak diikuti dengan evaluasi terhadap apa yang terjadi di dalam ruang kelas sebagai tempat terjadinya proses belajar mengajar. Terlebih lagi, kebanyakan evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi pada saat suatu proses belajar mengajar telah selesai. Misalnya, jumlah siswa yang lulus ujian, nilai kelulusan siswa, siswa yang berhasil lanjut ke pendidikan yang lebih tinggi, dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa evaluasi tersebut adalah penting, namun dalam suatu proses belajar mengajar yang berlangsung terus menerus, adalah penting untuk melakukan evaluasi pada saat proses belajar mengajar masih berlangsung. Diharapkan melalui evaluasi tersebut, guru dapat menggunakan metode yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Siswa juga diharapkan dapat memberikan feedback positif kepada guru karena merekalah yang berinteraksi langsung dengan guru dan merasakan pengaruhnya terhadap kemampuan belajar mereka.

Sumber Bacaan :
Adlan, Aidin. Hubungan Sikap Guru Terhadap Matematika dan Motivasi. Berprestasi dengan Kinerja. Matahari No.1, 2000
Idris, Zahara. Dasa-Dasar Kependidikan. Padang: Angkasa Raya, 1981
NBPTS, What Teachers Should Know and Be Able to Do, www.nbpts.org (diakses tanggal 24 Desember 2008)
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Guru, www.puskur.net (diakses tanggal 24 Desember 2008)
Sudjana, Nana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru, 1989
Sudrajat, Akhmad. Kompetensi Guru Dan Peran Kepala Sekolah, Ahkmad Sudrajat. Worpress.com (diakses tanggal 24 Desember 2008)
Suyanto dan Djihad Hisyam. Refleksi dan Reformasi Pendidikan Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta : Adi Cita, 2000
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000
www. assajjad.wordpress.com (diakses tanggal 24 Desember 2008)







Lampiran
UJI KOMPETENSI GURU


Petunjuk :
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan beri tanda silang (X) pada A, B, C, D, E

1. Upacara setiap hari Senin termasuk pembiasaan ...
a. Rutin b. Spontan c. Keteladanan d. Terprogram e. Biasa

2. Memperingati hari-hari besar nasional dan hari-hari besar agama termasuk pembiasaan ...
a. Rutin b. Spontan c. Keteladanan d. Terprogram e. Biasa

3. Cara belajar siswa belajar dari berbagai sumber informasi disebut ...
a. Learning to know b. Learning to do c. Learning to be
d. Learning to live together e. Learning to doing

4. Kecakapan berfikir rasional, menggali informasi, mengolah informasi, mengambil keputusan, dan memecahkan masalah termasuk ...
a. Personal life skill b. Sosial life skill c. Academic life skill
d. Vokasional life skill e. Technical skill

5. Merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel, menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan penelitian adalah unsur-unsur ...
a. Personal life skill b. Sosial life skill c. Academic life skill
d. Vokasional life skill e. Technical skill

6. Urutan unsur-unsur yang terdapat pada pengembangan silabus adalah sebagai berikut ...
a. Materi pokok, kompetensi dasar, pengalaman belajar, waktu, indikator, sumber pembelajaran
b. Pengalaman belajar, kompetensi dasar, indikator, waktu, sumber pembelajaran
c. Kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, waktu, sumber pembelajaran
d. Sumber pembelajaran, materi pokok, kompetensi dasar, pengalaman belajar, waktu, indikator
e. Pengalaman belajar, materi pokok, kompetensi dasar, waktu, indikator, sumber pembelajaran

7. Mengatasi masalah dalam bimbingan karier termasuk dalam fungsi ...
a. Pemahaman b. Pencegahan c. Pengentasan
d. Pemeliharaan e. Pendayagunaan

8. Siswa yang berhak mendapat pelayanan klinik mata pelajaran adalah siswa ...
a. Tertinggal b. Siswa Pandai c. Seluruh Siswa
d. Siswa Nakal e. Siswa Malas
9. Tujuan penilaian kelas yang dipergunakan sebagai penelusuran disebut ...
a. Waming Up b. Cheeking Up c. Finding Out
d. Keeping track e. Cheking out

10. Penilaian kelas yang dipergunakan untuk penyimpulan disebut ...
a. Waming Up b. Chek Out c. Finding out
d. Keeping track e. Saming Up

11. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas hal ini merupakan spesifikasi ...
a. Materi b. Kontruksi c. Bahasa
d. Pilihan ganda e. Essay

12. Soal harus sesuai dengan indikator termasuk kaidah ...
a. Materi b. Kontruksi c. Bahasa
d. Pilihan ganda e. Easy

13. Yang termasuk bentuk soal obyektif ...
a. Isian singkat b. Easey Struktur c. Uraian terbuka
d. Menjodohkan e. Pilihan Ganda

14. Guru yang bisa memisahkan antara marah, emosi lingkungan maka disebut dengan guru ...
a. Cerdas b. Genius c. Emosional d. Nasional e. Pandai

15 Pola pikir manusia atau guru akan berpengaruh terhadap ...
a. Sikap dan tingkah laku b. Sikap dan Pembuatan c. Ucapan dan tingkah laku
d. Sikap dan ucapan e. Perbuatan dan sikap

17. Yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain terdapat pada ...
a. Fisik b. Pesikis c. Tingkah laku d. Cara fikir e. Ucapan

18. Beberapa cara penerimaan informasi melalui gerak disebut ...
a. Visual b. Auditorin c. Kinestik d. Olfactory e. Gusfactory

19. Pada saat ini masyarakat sudah sampai pada era ...
a. Industri, teknologi, globalisasi b. Komunikasi, Informasi dan teknologi
c. Industri, komunikasi, globalisasi d. Globalisasi, teknologi, informasi
e. Informasi, globalisasi, industri.

20. Dewan guru di era globalisasi bergeser menjadi ...
a. Knowledge Agent b. Learning Agent c. Genius Teaching
d. Teaching Agent e. Genius Agent

21. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang bercirikan sebagai berikut ...
a. Menghasilkan suatu aktifitas baru atau mengubah suatu aktifitas dengan perantaraan latihan baik di laboratorium maupun lingkungan alam
b. Kegiatan yang disengaja agar terjadi perubahan baik aktual maupun potensial sampai timbulnya kecakapan yang baru
c. Membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan dunia nyata siswa
d. Memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri dalam proses pembelajaran
e. Menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah dalam kehidupan mereka sehari-hari

22. Suatu penelitian dimana seorang peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan termasuk jenis penelitian ...
a. Diagnostik b. Partisipan c. Empiris d. Experimental e. Koperatif

23. Tahapan pelaksanaan dalam pelaksanaan tindakan kelas adalah ...
a. Perencanaan, Pelaksanaan, Refleksi, Pengamatan.
b. Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi
c. Perencanaan, Refleksi, Pelaksanaan, Pengamatan.
d. Perencanaan, Pengamatan, Pelaksanaan, Refleksi
e. Refleksi, Perencanaan, Pengamatan, Pelaksanaan.

24. Manfaat pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat digunakan untuk ...
a. Diri sendiri b. Kepala Sekolah c. Yayasan d. Wali Kelas e. Orang Tua

25. Output dan outcome pendidikan terpenting yang mencerminkan kinerja sekolah adalah mutu ...
a. Pemberdayaan perpustakaan
b. Pencapaian target jam efektif
c. Proses persiapan pembelajaran
d. Penggunaan laboratorium
e. Hasil belajar siswa
26. Akhir dari langkah–langkah penyusunan RPP adalah ...
a. indikator kompetensi dasar b. materi pembelajaran c. tujuan pembelajaran
d. metodhe pembelajaran e. soal evaluasi dan kunci jawaban

27. Perilaku budaya bersih bisa terwujud pada peserta didik selain karena peserta didik memahami makna dan cara melakukannya, tetapi juga perlu didukung oleh lingkungan, yaitu ...
a. tersedia sapu lidi dan bak sampai b. tersedia air bersih dan selang air
c. tersedia sapu duk dan serok sampah d. adanya slogan–slogan dan pengawasan
e. tersedia alat–alat kebersihan dan keteladanan

28. Perbedaan kurikulum 1994 dan kurikulum KTSP ditinjau dari segi pendekatannya adalah berbasis...
a. Materi pembelajaran dan berbasis tujuan pembelajaran
b. Materi pembelajaran dan berbasis kompetensi
c. Kompetensi dan berbasis tujuan pembelajaran
d. Kompetensi dan berbasis proses pembelajaran
e. Kompetensi dan berbasis sekolah

29. Bentuk dari keteraturan sosial adalah ...
a. Kerjasama b. Kontak c. Konflik d. Ketentraman e. Kesesuaian

30. Pada hakikatnya manusia yang hidup di bumi ini mempunyai hubungan yang penting terhadap Tuhan YME, hubungan ini dikenal dengan ...
a. Horizontal b. Original c. Vertikal d. Spiritual e. Imaterial.

31. Contoh dalam bentuk organisasi profesi adalah ...
a. PRAMUKA b. PGRI c. MGMP d. PMR e. PASKIBRA
32. Keteraturan sosial sangat erat hubungannya dengan ... sosial
a. Komunikasi b. Ketentraman c. Hubungan d. Interaksi e. Keamanan

33. Agama mempunyai fungsi sosial, yaitu ...
a. Mengatur interaksi sosial
b. Menunjukkan ibadah terhadap Tuhan YME
c. Dapat mengendalikan hidup bermasyarakat
d. Menuntun masyarakat ke surga
e. Mengarahkan tatacara kemasyarakatan

34. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai ...
a. Pelapisan masyarakat b. Difusi sosial c. Komposisi sosial
d. Pranata sosial e. Kelompok sosial

35. Penetapan KKM yang paling tepat pada ...
a. pada akhir tahun pelajaran b. tengah semester
c. akhir semester d. awal tahun pelajaran
e. semester genap
36. Yang berhak menetapkan KKM adalah ...
a. Kepala sekolah b. Wakabid kurikulum c. Wakabid kesiswaan
d. Forum MGMP sekolah e. Guru mata pelajaran

37. Dasar kriteria penetapan KKM adalah ...
a. Kompleksitas, daya dukung, kerumitan b. Daya dukung, kesulitan, intake siswa
c. Intake siswa, kompleksitas, kerumitan d. Kompleksitas, daya dukung, intake siswa
e. Daya dukung, kesulitan, kerumitan
38. Mekanisme/langkah-langkah penetapan KKM adalah ...
a. KKM KD, KKM indikator, KKM SK, KKM MP
b. KKM MP, KKM SK, KKM indikator, KKM KD
c. KKM SK, KKM KD, KKM Indikator, KKM MP
d. KKM indikator, KKM SK, KKM KD, KKM MP
e. KKM Indikator, KKM KD, KKM SK, KKM MP
39. Jika indikator memiliki kriteria rendah, daya dukung tinggi, intake siswa sedang maka KKMnya adalah ...
a. 58,89 b. 68,89 c. 78,89 d. 88,89 e. 99,89
40. Permendiknas yang mengatur tentang standar Isi adalah nomor ...
a. 19 tahun 2005 b. 19 tahun 2006 c.22 tahun 2005
d. 22 tahun 2006 e. 23 tahun 2006
41. Permen yang mengatur tentang kompetensi kelulusan adalah nomor ...
a. 19 tahun 2005 b. 19 tahun 2006 c. 22 tahun 2005
d. 22 tahun 2006 e. 23 tahun 2006
42. Komponen KTSP adalah ...
a. Tujuan Pendidikan Sekolah, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP
b. Tujuan Pendidikan Sekolah, struktur dan muatan lokal, kalender pendidikan, silabus dan RPP
c. Kecakapan hidup, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, silabus dan RPP
d. Tujuan Pendidikan Sekolah, struktur dan muatan kurikulum, kalender pendidikan, standar kompetensi kelulusan dan RPP
e. Tujuan Pendidikan Sekolah, struktur dan muatan kurikulum, pengembangan diri, silabus dan RPP
43. KTSP dokumen 1 berisi ...
a. Bab I Pendahuluan, Bab II Tujuan Pendidikan, Bab III Mulok, Bab IV Kalender Pendidikan
b. Bab I Pendahuluan, Bab II Tujuan Pendidikan, Bab III Struktur dan muatan Kurikulum, Bab IV Kalender Pendidikan
c. Bab I Pendahuluan, Bab II Tujuan Pendidikan, Bab III Mulok, Bab IV Jadwal Pelajaran
d. Bab I Penentuan KKM, Bab II Tujuan Pendidikan, Bab III Mulok, Bab IV Kalender Pendidikan
e. Bab I Visi Misi Sekolah, Bab II Tujuan Pendidikan, Bab III Mulok, Bab IV Kalender Pendidikan
44. KTSP Dokumen II berisi ...
a. Silabus dan RPP dan Mulok, Mapel tambahan
b. Program Tahunan dan Program semseter
c. Mulok dan kecakapan hidup
d. Kecakapan hidup dan pengembangan diri
e. Pengembangan diri dan CTL
45. Yang termasuk bentuk bahan ajar dari bahan cetak adalah ...
a. Hand out b. Video c. Radio d. Foto e. CD
46. Bentuk bahan ajar yang berupa audio visual ...
a. Buku b. VCD c. CD d. Gambar e. Internet
47. Bentuk bahan ajar yang berupa Multi media adalah ...
a. Modul b. VCD c. Internet d. Maket e. Kaset.
48. Alur analisis penyusunan bahan ajar adalah ...
a. Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Ajar
b. Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Kegiatan Pembelajaran Materi Pembelajaran, , Bahan Ajar
c. Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Indikator, Materi Pembelajaran, Bahan Ajar, Kegiatan Pembelajaran.
d. Standar Kompetensi, Kompetensi dasar, Materi Pembelajaran, Indikator, , Kegiatan Pembelajaran, Bahan Ajar
e. Kompetensi Dasar, Standar Kompetensi, Indikator, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Bahan Ajar

49. Kerangka Modul berisi ...
a. Halaman Sampul, Halaman Francis, Kata Pengantar, Daftar Isi, Peta Kedudukan Modul, Glosarium.
b. Halaman Sampul, Halaman Francis, Kata Pengantar, Daftar Isi, Glosarium, Peta Kedudukan Modul.
c. Halaman Francis, Halaman Sampul, Kata Pengantar, Daftar Isi, Peta Kedudukan Modul, Glosarium.
d. Halaman Sampul, Halaman Francis, Daftar Isi, Kata Pengantar, Peta Kedudukan Modul, Glosarium.
e. Halaman Sampul, Halaman Francis, Peta Kedudukan Modul Kata Pengantar, Daftar Isi, Glosarium.
50. Pendekatan Pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna ...
a. Project based learning b. Work based learning c. Service learning
d. Cooperative learning e. Inquiry based learning
51. Pendekatan pembelajaran yang meungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi ajar dan menggunakannya kembali di tempat kerja ...
a. Project based learning b. Work based learning c. Service learning
d. Cooperative learning e. Inquiry based learning
52. Komponen yang terdapat dalam penyusunan kisi-kisi pembuatan soal adalah ...
a. Identitas, SK/KD/IP, Materi Pembelajaran, Indikator Soal, Bentuk Soal, Nomor Soal,
b. Identitas, SK/KD/IP, Indikator Soal, Materi Pembelajaran, Bentuk Soal, Nomor Soal.
c. Identitas, SK/KD/IP, Materi Pembelajaran, Indikator Soal, Nomor Soal, Bentuk Soal.
d. SK/KD/IP, Identitas, Materi Pembelajaran, Indikator Soal, Bentuk Soal, Nomor Soal.
e. Nomor Soal, Identitas, SK/KD/IP, Materi Pembelajaran, Indikator Soal, Bentuk Soal.
53. Lakukan survey harga cabai di tiga pasar dalam waktu 1 minggu dan buatlah laporannya, termasuk jenis penilaian ...
a. Proyek. b. Unjuk kerja c. Wawancara d. Portofolio e. Observasi
54. Buatlah puisi tentang keindahan alam!, termasuk jenis penilaian ...
a. Proyek. b. Unjuk kerja c. Wawancara d. Portofolio e. Observasi
55. Hasil karya siswa yang terbaik termasuk jenis penilaian ...
a. Proyek. b. Unjuk kerja c. Wawancara d. Portofolio e. Observasi
56. Yang terdapat pada otak kiri manusia adalah ...
a. Logika, Bahasa, Matematika, Urutan b. Logika, Bahasa, Seni, Urutan
c. Bahasa, Logika, Budaya, Matematika d. Matematika, Seni, Urutan, Bahasa
e. Musik, Logika, Bahasa, Urutan
57. Yang terdapat pada otak kanan manusia adalah ...
a. Logika, Bahasa, Matematika, Urutan b. Logika, Bahasa, Seni, Urutan
c. Musik, gambar, warna, Imajinasi, Kreatifitas d. Logika, Musik, Imajinasi, Kreatifitas.
e. Musik, Gambar, Bahasa, Imajinasi
58. Spiritual keagamaan akhlak mulia terdapat pada otak ...
a. Rasional b. Irasional c. Spiritual e. Emosional d. Tempramental
59. Membuat orang mengenali, mengkategorisasikan berbagai hal di alam dan lingkungan adalah jenis kecerdasan ...
a. Angka b. Alam c. Nada d. Sosial e. Gambar
60. Kemampuan dan kepekaan menjawab pertanyaan mendalam tentang makna hidup dan mengapa kita mati adalah jenis kecerdasan ...
a. Angka b. Alam c. Nada d. Sosial e. Spiritual
61. Untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai, anda akan menggunakan bahasa ...
a. Baku, lugas dan tegas
b. Daerah anda
c. Gaul yang dipergunakan sehari-hari
d. Asing yang anda kuasai
e. Sulit dimengerti orang
62. Jika anda ingin menyampaikan pendapat secara tertulis kepada orang lain maka anda akan menggunakan bahasa ...
a. Lugas mudah dipahami b. Sopan dan santun c. Sulit dipahami
d. Tulisan tidak bias dibaca e. Sulit dipahami
63. Pada saat berkomunikasi dengan orang lain sikap anda yang benar sebagai pendengar yaitu ...
a. Menyimak pembicaraan dengan baik b. Memotong pembicaraan
c. Mengalihkan topic pembicaraan d. Membantah pembicaraan
e. Tidak bersikap sopan dan wajar
64. Ketika anda sedang berdiri dan mendengar teman seprofesi bercanda dengan tidak sopan (asusila) ...
a. Menjauh dan menghindar b. Menanggapinya c. Marah-marah
d. Sok menasehati e. Bertindak arogan
65. Bila anda berada pada suatu tempat dan mendapat perlakuan yang tidak senonoh atau dilecehkan oleh teman sejawat ...
a. Menghindar dan menyampaikan keberatan b. Melawan dengan spontan
c. Marah menggunakan kata tidak sopan d. Teriak sambil menangis
e. Melapor pada yang berwajib
66. Dalam melaksanakan tugas profesi anda ...
a. Melaksanakan dengan tanggung jawab b. Menunda pekerjaan
c. Tidak memiliki program d. Bersikap acuh masa bodoh
e. Melalaikan peraturan yang ada
67. Apabila pekerjaan anda menumpuk, apakah anda pernah bekerja sampai larut malam untuk menyelesaikannya? ...
a. Kadang-kadang b. Sangat jarang c. Tidak pernah
d. Sering sekali e. Sangat tidak pernah
68. Di lingkungan anda sedang diadakan kegiatan membersihkan lingkungan yang dikoordinir oleh ketua RT, sikap anda? ...
a. Turut dengan warga lain b. Sibuk dengan pekerjaan anda
c. Pura-pura sakit d. Acuh tak acuh
e. Pergi alasan urusan lain
69. Bila di lingkungan tempat anda tinggal sering sekali terjadi banjir jika hujan, apakah tindakan anda? ...
a. Memberi usulan demi mencari solusi b. Acuh tak acuh
c. Membersihkan sekitar rumah saja d. Memperbaiki solokan sendiri
e. Pindah tempat tinggal
70. Anda sangat menginginkan sesuatu dalam hidup, manakah yang menggambarkan sikap anda yang akurat? ...
a. Berharap saya akan mendapatkannya, namun tanpa usaha
b. Mencoba dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan yang diinginkan
c. Tidak berhenti sampai saya mendapatkan apa yang diinginkan
d. Pasrah dengan hasil usaha yang telah dilakukan
e. Menunda keinginan, sampai timbul semangat lagi.